Pencipta takdirku
Pemberi nyawaku
Aku mohon kepada-Mu
Jika semua ini tak akan berakhir bahagia
Buat otakku berhenti memikirkannya
Hatiku berhenti merasakan itu padanya
Sudah sekian lama ku pendam
Pahit yang tak ada ujungnya
Namun, jika akhir ini adalah bahagia
Aku rela dan ikhlas menjalaninya
Yang kualami kini adalah kepolosan hatiku
Yang terbiasa menahan perihnya rasa ini
Walau pada nyatanya kutahu
Kau kini bersamanya memadu rasa
Dan kau bahkan tak tahu aku disini belum berhenti berfikir tentangmu
Dan sesungguhnya hatiku sadar bahwa ragaku tak layak untukmu
Tak pantas mencintaimu
Atau hanya sekedar punya rasa untukmu
( F. H. S. )
skip to main |
skip to sidebar
Pages
Selasa, 28 Februari 2012
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Persahabatan itu seperti mata dengan tangan. . . Saat tangan terluka, mata menangis. . . Saat mata menangis, tangan mengusapnya. . .
-
Langkahmu adalah langkahku Senyummu semangat untukku Ku lalui ranjau - ranjau duri bersamamu Demi menggapai indahnya langit biru
-
Lupa. . . Sesuatu yang sering kita jalani dengan mudah Tapi, lain dengan melupakan sesuatu Yang sulit 'tuk dijalani dan berat melakuk...
-
Mawar merah. . . Menunjukkan betapa kau dicintai Betapa kau disayangi Betapa kau dilindungi
-
Pikirkanlah apa yang dapat kamu berikan kepada sahabatmu bukan apa yang dapat kamu peroleh dari persahabatan. Janga...
About Me
- Mukhamad Aufarul Mawahib
- Saya suka dengan kebudayaan jepang yang sangat Disiplin :)
0 komentar:
Posting Komentar